RESENSI
NOVEL BUMI
KARYA
TERE LIYE

Sumber: Lazada.co.id
1. Data
Buku
A. Judul
Buku : Bumi
B. Pengarang
: Tere Liye
C. Jumlah
Halaman : 440
D. Penerbit : PT Gramedia Pustaka Utama
E. Tahun
Terbit : 2014
F. Cetakan
ke : enam (Oktober
2014)
G. ISBN : 978-602-03-0112-9
H. Harga : Rp. 88.000,00.
I. Jenis
Buku : Novel
J. Genre : Fantasi
2. Resensi
“Namaku
Raib, usiaku 15 tahun, kelas sepuluh. Aku anak perempuan seperti kalian,
adik-adik kalian, tetangga kalian. Aku punya dua kucing, namanya si Putih dan
si Hitam. Mama dan papaku menyenangkan. Guru-guru di sekolahku seru.
Teman-temanku baik dan kompak.”
Saat
Anda membaca bagian belakang sampul buku Bumi, maka Anda akan menemukan tulisan
seperti di atas pada paragraf pertama.
Pada
paragraf selanjutnya Anda akan menemukan tulisan yang berbunyi “Aku sama
seperti remaja kebanyakan, kecuali satu hal. Sesuatu yang kusimpan sendiri
sejak kecil. Sesuatu yang menakjubkan.
Namaku
Raib. Dan aku bisa menghilang.”
Dilihat
dari tiga paragraf di sampul belakang, tampaknya Tere Liye memulai genre baru
dalam novel ini. Novel Bumi karya penulis handal Tere Liye ini mampu
menggambarkan kekuatan imajinasi dari sang penulis. Bumi bisa dikatakan sebagai
novel pertama Tere Liye yang berisikan fantasi. Tiga anak remaja tanggung yang
diusung Tere Liye dalam novel Bumi ini mampu menghidupkan cerita yang hendak
dibangun oleh Tere Liye. Raib, Seli, dan Ali, begitulah nama remaja tanggung
itu. Mereka sama dengan remaja sesusianya, lahir dan dibesarkan di bumi, yang
membedakannya adalah mereka berasal dari tiga klan yang berbeda. Raib, yang
biasa dipanggil Ra berasal dari Klan Bulan. Sejak umur 22 bulan, ia mampu
menghilang hanya dengan menutupi wajahnya dengan kedua telapak tangannya. Seli,
sahabat Ra sejak SMA, ternyata memiliki kekuatan untuk mengeluarkan petir dari
tangannya dan mampu menyerap listrik melalui tubuhnya. Seli berasal dari Klan
Matahari. Ali sebenarnya asli berasal dari Bumi. Yang membedakannya dari anak
bumi lain adalah Ali sangat genius. Ia mampu mengamati kekuatan yang dimiliki
Ra dan juga Seli hingga ia pun terlibat dalam petualangan hebat bersama Ra dan
Seli.
Tere
Liye malalui buku Bumi ini bercerita bahwa alam semesta ini terdiri dari empat
kehidupan yang berbeda dan saling berdampingan. Bumi diceritakan sebagai klan
terendah, sebab ilmu pengetahuan dan pola kehidupannya jauh tertinggal dari
klan lainnya. Kedua, adalah Klan Bulan yang memiliki ilmu pengetahuan dan
teknologi yang sangat maju. Selanjutnya adalah Klan Matahari, yang memiliki
kemajuan lebih baik lagi dibandingkan Klan Bulan. Dan terakhir, Klan Bintang,
sangat sedikit informasi yang dituliskan mengenai klan ini. Mungkin karena
letaknya yang sangat jauh dari klan-klan lainnya, sehingga Klan Bintang masih
menjadi misteri diantara klan-klan lainnya.
Petualangan
hebat Ra, Seli, dan Ali dalam menjelajahi Klan Bulan dimulai dari meledaknya gardu
listrik di dekat sekolah mereka. Bersamaan dengan meledaknya gardu listrik itu,
datanglah Tamus, seorang pejuang dari Klan Bulan yang hendak menjemput paksa
Ra. Ra menolak ajakan Tamus, hingga terjadi perkelahian diantara mereka. Untuk
menghindari kejaran Tamus, Ra dan kedua temannya tanpa sengaja memasuki dunia Klan
Bulan melaui buku PR Matematika milik Ra yang didapatnya dari Miss Selena, satu
tokoh lagi yang juga berasal dari Klan Bulan yang hidup di Bumi.
Kamar
milik Ou, anak dari Ilo adalah tempat pendaratan Ra, Seli, dan Ali di klan
Bulan. Mereka kebingungan dengan keadaan kamar yang sangat berbeda dengan kamar
milik Ra yang berada di bumi. Untung saja pemilik rumah itu sangat baik, tidak
seperti Tamus. Awalnya Ilo berpikir bahwa Ra, Seli, dan Ali hanya tersesat
akibat terjadinya kesalahan sistem lorong
berpindah yang akhir-akhir ini terjadi di kota Tishri. Namun, sehari setelahnya
Ilo mengetahui bahwa Ra, Seli, dan Ali berasal dari alam yang berbeda. Ra,
menjelaskan dengan hati-hati kepada Ilo tentang asal-asulnya. Ilo segera paham
dengan penjelasan pendek Ra. Ilo kemudian membawa Ra dan kawan-kawannya pergi
ke perpustakaan sentral menemui Av, kakek dari kakek kakeknya Ilo sekaligus
penjaga perpustakaan sentral. Mereka berempat pergi dengan menaiki kapsul
kereta. Ra, Seli, dan terutama Ali sangat kagum dengan kemajuan teknologi Klan
Bulan. Klan Bulan memiliki teknologi yang sangat maju dan sangat menjaga
lingkungan. Mereka membuat sebagian besar peradabannya di bawah tanah agar
tidak merusak lingkungan permukaan. Rumah-rumah mereka dibangun dengan
tiang-tiang tinggi dengan berbahan dasar beton yang berbentuk balon.
Setelah
bertemu dengan Av, mereka akhirnya tahu siapa Tamus dan maksud Tamus mengejar
Ra. Dalam perjalanan pulang, awal dari sesuatu yang besar terjadi. Tamus
beserta pasukannya telah berhasil menguasai pemerintahan Klan Bulan yang salama
ini dikuasai dewan kota yang dipilih langsung oleh rakyat. Keberadaan Tamus yang
sudah kembali ke Klan Bulan menjadi kabar buruk bagi Ra. Sudah dapat dipastikan
bahwa Tamus akan mengejar Ra sampai dapat.
Disinilah
awal dari konflik dan klimaks novel Bumi ini berada. Petualangan Ra, Seli, dan
Ali dalam menghadapi kemajuan dan teknologi Klan Bulan serta bersembunyi dari
kejaran Tamus diceritakan dengan sangat detail oleh Tere Liye. Penggambaran
latar cerita yang sangat berbeda dengan keadaan di bumi saat ini, membuat
pembaca bermain dengan imajinasi mereka masing-masing.
Keahlian Tere Liye dalam menerapkan
nilai kebijaksanaan dalam setiap ceritanya yang dibalut dengan kelihaiannya
merangkai kata, membuat novel Bumi ini menjadi sangat menarik untuk dibaca. Kota
Tishri dengan semua teknologi majunya. Pakaian yang dapat menyesuaikan dengan
ukuran tubuh pemakainya. Sepatu yang sangat ringan. Mandi dan mencuci dengan
udara. Transportasi dengan portal dan kapsul kereta yang rangkaiannya bagai
jaringan pernapasan manusia, serta semua hal yang lebih maju dari Bumi, membuat
novel Bumi ini dapat dijadikan sebagai gambaran masa depan di mana teknologi
akan menguasai dunia secara perlahan.
Tere Liye menggambarkan setting dalam
Novel Bumi ini dengan kuat dan cerdas. Novel Bumi ini pun tidak luput dari
pesan moral yang sangat berguna bagi kehidupan. Melalui Ra, Seli, dan Ali, tiga
karakter utama yang saling membantu dan melindungi satu sama lain dalam
petualangan mereka, membuat novel Bumi ini sangat dianjurkan untuk dibaca para
remaja bahkan orang dewasa.
Komentar
Posting Komentar